Home > Articles > Penyediaan-Nya Melimpah Saat Anda Mendengarkan Dia
 

By : Joseph Prince

Hari ini, di tengah apapun yang sedang Anda hadapi, selalu sempatkan untuk mendengarkan Dia. Jika Anda sedang kuatir mengenai gejala penyakit yang muncul di tubuh Anda, tetap dengarkan dan dengarkan bahwa Tuhan kita Yesus rindu untuk menyembuhkan dan masih menyembuhkan hari ini. Dengarkan bagaimana Ia menanggung cambukan para prajurit Roma yang kejam bagi anda, sehingga oleh bilur-bilur-Nya anda telah sembuh (lihat Yesaya 53:5). Dengarkan bagaimana Ia berjalan berkeliling berbuat baik dan menyembuhkan SEMUA orang yang (jasmani, emosional dan mental) dikuasai Iblis (lihat Kisah 10:38, Matius 9:35).

Dengarkan bagaimana saat melihat orang banyak itu menanti-nantikan jamahan kesembuhan dari-Nya, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka -Ia tidak memandang mereka sebagai orang-orang dengan permintaan yang mustahil- tapi seperti domba yang tidak bergembala (lihat Matius 9:36). Dan dengarkan bahwa Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (lihat Ibrani 13:8). Iman akan memompa roh Anda, maka kesembuhan dan kesehatan ilahi-Nya akan memenuhi setiap sel, setiap organ dan setiap sistem dalam tubuh Anda!

Sahabat, jika Anda kuatir mengenai kebutuhan hari esok, tetaplah dengarkan bahwa Allah ada di pihak Anda dan bukan melawan Anda. Dengarkan bagaimana Ia mengaruniakan SEGALA SESUATU kepada kita melalui Kristus (lihat Roma 8:31-32), jadi yang perlu Anda lakukan hanyalah menerima SEGALA berkat-Nya, termasuk perkenanan, kebijaksanaan dan penyediaan yang Anda butuhkan untuk tantangan apapun yang akan Anda hadapi. Dengarkan Sang Anak mengingatkan Anda tentang Bapa sorgawi Anda yang Mahapengasih, yang mengetahui segala yang Anda butuhkan dan yang berjanji memelihara Anda saat Anda menyerahkan segala kekuatiran Anda kepada-Nya dan mencari lebih dulu anugerah kebenaran-Nya (lihat Matius 6:31-33). Sahabat terkasih, saat Anda mendengarkan dan menjadi kokoh di dalam kasih karunia-Nya terhadap Anda, setiap kekuatiran dan kecemasan akan menguap, seperti embun pagi hari yang menguap saat matahari terbit, dan Anda akan menyaksikan penyediaan-Nya yang selalu baru untuk setiap kebutuhan baru.

Jika Anda pernah mengalami sakitnya dikhianati, jika Anda terluka oleh perkataan orang dekat Anda, atau jika Anda merasa patah semangat, dengarkan perkataan Tuhan yang meneguhkan. Dengarkanlah Dia berkata kepada Anda, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Ijinkan perkataan ini memulihkan hati Anda, membawa ketenangan kepada emosi Anda, sehingga dengan yakin Anda dapat berkata: “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Ibrani 13:5-6)

Sahabat, untuk benar-benar bertumbuh dalam kasih karunia dan melihat buahnya termanifestasi dalam kehidupan kita, kita perlu terus-menerus mendengar perkataan kasih karunia Sang Anak, karena sangatlah mudah untuk berbalik kembali kepada sadar-Taurat atau sadar-tuntutan, yang adalah lawan sadar-kasih karunia atau sadar-penyediaan. Lihat saja apa yang Petrus, Yakobus dan Yohanes lakukan setelah apa yang terjadi di Gunung Transfigurasi.

Untuk benar-benar bertumbuh dalam kasih karunia dan melihat buahnya termanifestasi dalam kehidupan kita, kita perlu terus-menerus mendengar perkataan kasih karunia Sang Anak

DAYA TARIK ‘SUARA’ LAIN

Dalam Injil Matius, pasal yang menceritakan peristiwa Gunung Transfigurasi berakhir dengan Petrus dan Yesus berangkat ke Kapernaum (Lihat Matius 17:24-27). Ketika mereka tiba di sana, pemungut bea Bait Allah mendatangi Petrus dan bertanya apakah Yesus membayar bea Bait Allah. Jawab Petrus dengan yakin, “Memang membayar,” tanpa keraguan.

Kemudian Yesus bertanya kepada Petrus, “Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya (anak-anak mereka=their sons) atau dari orang asing?”Jawab Petrus: “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya: “Maka rakyatnya bebas.”

Apa sebenarnya yang mereka bicarakan? Anda lihat, Petrus sungguh cepat menjawab ‘Ya’ kepada pemungut bea Bait Allah dan lagi-lagi tidak paham apa yang dia katakan. Sebenarnya apa inti masalahnya? Di bawah Taurat Musa, bea Bait Allah digunakan untuk pemeliharaan Bait, yang dibangun bagi Allah. Tapi Yesus sebagai Sang Anak tidak perlu membayar bea karena Ia lebih besar ketimbang Bait Allah. Anak Allah telah datang dan hadir di sana.

Tanpa menyadari hal itu, Petrus telah menempatkan Yesus pada posisi yang sama dengan Musa, sebagaimana yang dilakukannya di Gunung Transfigurasi. Motif Petrus sebenarnya baik -dia melakukannya demi kehormatan Yesus. Tapi tanpa sadar ia telah memandang Tuhan kita sebagai manusia biasa dan tidak tahu bahwa dalam semangatnya yang tulus itu, ia sebenarnya sedang menurunkan derajat Tuhan kita dengan menempatkan Dia sederajat dengan Taurat.

Siapa yang Petrus dengarkan? Dia masih memikirkan Musa dan apa yang dikatakannya mengenai bea Bait Allah. Petrus bahkan tidak bertanya atau berkonsultasi dulu dengan Sang Anak. Sebelumnya, di Gunung Transfigurasi, dia mendengar Bapa berkata dengan jelas, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” Namun, tak lama kemudian, masih pada pasal yang sama, Anda bisa melihat Petrus kembali ‘mendengarkan’ Musa.

Tapi perhatikan Tuhan kita. Apakah Dia tersinggung? Dengarkan apa jawaban Yesus kepada Petrus, “Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.”

Tidakkah Tuhan begitu mengagumkan? Dengan sabar Ia menunjukkan kepada Petrus bahwa bea itu tidak berlaku bagi-Nya karena Ia adalah Anak Bapa; dan dengan sabar Ia mengajari Petrus bahwa Ia adalah Sang Pencipta dan menunjukkan kebenaran ini dengan memerintahkan uang muncul dari mulut ikan. Segera setelah Yesus menyingkapkan Siapa Diri-Nya, Ia merendahkan diri-Nya dan menyuruh Petrus membayar bea bagi diri-Nya DAN bagi Petrus. Kelemahlembutan dan keagungan-Nya, kemuliaan dan kerendahan hati-Nya menjadi satu di dalam Diri-Nya! Inilah kemuliaan Tuhan dan Juruselamat kita. Tidakkah hati Anda dipenuhi dengan kehangatan kasih-Nya saat Anda memandang Dia? Kepada Dia-lah Bapa ingin kita bersandar dan menyendengkan telinga. Dan saat kita melakukannya, kita diubahkan menjadi seperti Dia, dari kemuliaan kepada kemuliaan.

Kelemahlembutan dan keagungan-Nya, kemuliaan dan kerendahan hati-Nya menjadi satu di dalam Dia! Dan saat kita memandang Dia, kita diubahkan menjadi seperti Dia, dari kemuliaan kepada kemuliaan. Amin